Gaza Alami 'Kekacauan' akibat Pemutusan Listrik dan Internet yang Dilakukan Israel

Nadiyah Dzakirah - News
29 October 2023 02:49
Wanita Palestina menangisi jasad keluarganya yang menjadi korban pemboman Israel. (Foto: Associated Press)

GAZA - Gaza sebagian besar terputus dari dunia luar pada hari Sabtu (28/10) setelah Israel memperluas operasi udara dan menyatakan serangan darat yang telah lama dijanjikan terhadap militan Hamas yang menguasai wilayah Palestina telah dimulai.

Sudah dalam kegelapan setelah sebagian besar listrik padam dan bahan bakar untuk generator habis, 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa terisolasi dari dunia luar.

Israel mengatakan pada Sabtu pagi bahwa pasukannya, yang dikirim pada Jumat (27/10) malam, masih berada di lapangan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Negara tersebut sebelumnya hanya melakukan serangan singkat ke Gaza selama tiga minggu pemboman untuk membasmi militan Hamas, yang dikatakan telah membunuh 1.400 warga Israel, sebagian besar warga sipil, pada 7 Oktober.

“Pasukan masih berada di lapangan dan melanjutkan perang,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari dalam konferensi pers pada Sabtu pagi.

Gaza hampir mengalami pemadaman komunikasi total, dengan layanan internet dan telepon terputus selama lebih dari 12 jam pada Sabtu pagi. Palestinian Red Crescent mengatakan Israel telah memutus komunikasi.

Sejumlah laporan yang muncul dari daerah tersebut pada hari Sabtu menggambarkan kekacauan dan penderitaan ketika tim paramedis dan lembaga bantuan berjuang untuk mengoordinasikan upaya penyelamatan dan bantuan, tanpa bisa berkomunikasi dengan baik akibat pemutusan yang dilakukan oleh Israel. Keluarga yang kehilangan juga sulit mendapatkan berita mengenai kerabat mereka yang menghilang.

Baca juga:
Ini Harga BBM Terbaru yang Berlaku Mulai 1 Juni

Rushdi Abualouf, seorang jurnalis yang bekerja untuk BBC di Gaza, mengatakan sejak komunikasi terputus pada Jumat malam, pengemudi ambulans tidak dapat menerima instruksi sehingga mereka hanya mengemudi ke arah ledakan.

“Terjadi kepanikan di mana-mana, bahkan di sini di Khan Younis, di mana jumlah pemboman lebih sedikit, ketika orang-orang mencoba menghubungi anggota keluarga di daerah lain untuk memastikan mereka aman, namun telepon terputus,” tulisnya.

Seorang koresponden Al Jazeera, yang melaporkan langsung pada Sabtu pagi, menggambarkan terputusnya komunikasi internet dan telepon sebagai “bencana besar” bagi upaya penyelamatan setelah malam pemboman besar-besaran yang dilakukan Israel.

Karena tidak dapat mencapai layanan ambulans, warga Palestina mengangkut korban tewas dan terluka ke rumah sakit dengan mobil mereka, kata koresponden tersebut. Pemerintah Palestina mengatakan kru penyelamat tidak dapat menerima panggilan darurat.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Sabtu bahwa jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 7.703 orang dan 19.734 orang terluka. Israel mengatakan tidak ada laporan mengenai korban jiwa di antara pasukannya.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, berjanji akan menghadapi serangan dengan “kekuatan penuh” sebagai respons terhadap operasi darat semalam, dan tentara Israel mengatakan bahwa tentaranya masih berada di lapangan pada Sabtu pagi.


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment