Jusuf Kalla Mengatasi Solusi Pengungsi Rohingya, Singgung Peran PBB

MAKASSAR- Jusuf Kalla (JK) menegaskan konflik di Myanmar harus dihentikan untuk mengatasi persoalan pengungsi Rohingya yang terus berdatangan masuk Indonesia.
JK menyinggung peran Perserikatan Bangsa-bangsa (PB HMI aaaB) dalam mengatasi problem tersebut.
"Tentu solusi yang paling penting hentikan konflik, karena orang mengungsi karena konflik," Tutut JK di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (20/12/2023).
"Untuk menyelesaikan pengungsi pokoknya konflik. Nah ini cukup sulit ini karena di Myanmar, orang pengungsi itu larinya ke Bangladesh tapi mereka juga jutaan orang tidak bisa apa-apa karena banyak keluar dari Bangladesh," katanya.
Jusuf Kalla menilai Indonesia dalam posisi dilematis ketika menerima pengungsi Rohingya. Namun Jk menegaskan para pengungsi memang perlu ditertibkan.
"Jadi bagaimana mengurangi tetapi kalau dia pengungsi, Pancasila, kita selalu bilang Pancasilais. Sila keduanya kemanusiaan yang adil dan beradab," ungkap Jusuf Kalla
"Kalau kita mengusir orang susah berarti kita tidak manusia yang bermartabat. Tetapi harus diatur dan mereka juga harus didisiplinkan," tambahnya.
Menurut JK mengatasi persoalan pengungsi Rohingya perlu kerja sama taraf internasional. menurut beliau, PBB harus ikut berkontribusi dalam menyelesaikan ini.
Baca juga:
Pria Di Makassar Diterkam Buaya
"Jadi mereka (pengungsi Rohingya) harus dicarikan tempat yang mereka bisa kerja. Dan itu tanggung jawab PBB sebenarnya," ujar JK.
JK nilai jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia belum seberapa. Beliau lantas membandingkannya dengan negara-negara lain.
"Indonesia belum seberapa, di Eropa jutaan pengungsi, Malaysia menerima 150.000 pengungsi Rohingya. Masa' kita baru 1.500 sudah marah-marah. Jadi mereka (pengungsi) yah tanggung jawab internasional juga," kata JK.
JK membandingkan pengungsi yang diterima di era Presiden Periode 1966-1998 Soeharto. Saat itu ada ratusan ribu pengungsi dari Vietnam yang ditampung di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.
"Waktu di zaman Soeharto 250.000 pengungsi Vietnam ditampung di Pulau Galang. Dan Pak Harto dipuji di dunia itu karena Indonesia," sambungnya lagi.
Comments (0)
There are no comments yet